Senin, 26 Oktober 2015

Tugas Manajemen Logistik & Farmasi RS



Masalah-Masalah Pengadaan Obat 
terkait prinsip-prinsip pengadaan, cara atau metode pengadaan dan etika pengadaan
 
Sistem Pengelolaan Obat merupakan suatu rangkaian kegiatan yang meliputi aspek seleksi dan perumusan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan penggunaan obat. Pada masing-masing tahapannya saling memiliki keterkaitan.
Dari tahapan pengelolaan obat tersebut masalah yang sering terjadi pada tahap pengadaan obat. Pengadaan yaitu proses penyediaan obat yang dibutuhkan di unit pelayanan kesehatan dan bertujuan untuk ketersediaaan obat dalam jumlah , jenis  dan mutu yang sesuai kebutuhan untuk menunjang kelancaran pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Pada siklus pengadaan tercakup pada keputusan-keputusan dan tindakan dalam menentukan jumlah obat yang diperoleh, harga yang harus dibayar, dan kualitas obat-obat yang diterima. Siklus pengadaan obat mecakup pemilihan kebutuhan, penyesuaian kebutuhan dan dana, pemilihan metode pengadaan, penetapan atau pemilihan pemasok, penetapan masa kontrak, pemantauan status pemesanan, penerimaan dan pemeriksaan obat, pembayaran, penyimpanan, pendistribusian dan pengumpulan informasi penggunaan obat.
Masalah-masalah pengadaan obat  terkait prinsip-prinsip  pengadaan, cara atau metode pengadaan dan etika pengadaan. Permasalahan yang muncul diawal yaitu kurang baiknya analisa perencanaan pengadaan obat sehingga sering terjadi kelebihan atau kekurangan obat yang dibutuhkan. Dilihat dari sistem penyimpanan obat di gudang instalasi farmasi tidak menggunakan gabungan antara metode FIFO dan metode LIFO. Metode FIFO (First in First Out), yaitu obat-obatanyang baru masuk diletakkan di depan obat yang terdahulu, sedangkan metode LIFO (Last infirst out) dengan cara menempatkan obat-obatan yang mempunyai ED (expired date) lebih lama diletakkan di belakang obat-obatan yang mempunyai ED lebih pendek. Proses penyimpanannya memprioritaskan metode FIFO, baru kemudian dilakukan metode LIFO.  Permasalahan yang terjadi juga dapat dilihat dari kurangnya sumber daya manusia di bidang terkait sehingga sering terjadi merangkapnya tugas pada seseorang yang mengakibatkan terhambatnya kelancaran pengadaan obat.
Dari permasalahan tersebut ada beberapa saran yang bisa dijadikan pertimbangan, yaitu :
1.      Melakukan tahapan perencanaan kebutuhan obat, pada tahapan ini menentukan jenis dan jumlah obat sesuai dengan pola penyakit serta kebutuhan pelayanan kesehatan sehingga dengan adanya perencanaan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan dana obat.
2.      Pada tahapan pengadaan obat sebaiknya dilaksanakan metode yang sesuai dengan prosedur pengadaan obat.
3.      Pada unit instalasi farmasi perlu adanya tenaga sumber daya manusia yang mencukupi di setiap bagian dan sesuai dengan bidangnya masing-masing, agar tugas dan tanggung jawab dapat dilaksanakan dengan baik sehingga kelancaran pelayanan di rumah sakit dapat berjalan lancar.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar