Masalah-Masalah Pengadaan Obat
terkait prinsip-prinsip pengadaan, cara atau metode pengadaan dan etika pengadaan
Sistem Pengelolaan Obat merupakan
suatu rangkaian kegiatan yang meliputi aspek seleksi dan perumusan kebutuhan,
pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan penggunaan obat. Pada masing-masing
tahapannya saling memiliki keterkaitan.
Dari tahapan pengelolaan obat
tersebut masalah yang sering terjadi pada tahap pengadaan obat. Pengadaan
yaitu proses penyediaan obat yang dibutuhkan di unit pelayanan kesehatan dan
bertujuan untuk ketersediaaan obat dalam jumlah , jenis dan mutu yang
sesuai kebutuhan untuk menunjang kelancaran pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Pada siklus pengadaan tercakup
pada keputusan-keputusan dan tindakan dalam menentukan jumlah obat yang
diperoleh, harga yang harus dibayar, dan kualitas obat-obat yang diterima.
Siklus pengadaan obat mecakup pemilihan kebutuhan, penyesuaian kebutuhan dan
dana, pemilihan metode pengadaan, penetapan atau pemilihan pemasok, penetapan
masa kontrak, pemantauan status pemesanan, penerimaan dan pemeriksaan obat,
pembayaran, penyimpanan, pendistribusian dan pengumpulan informasi penggunaan
obat.
Masalah-masalah pengadaan obat
terkait prinsip-prinsip pengadaan, cara atau metode pengadaan dan
etika pengadaan. Permasalahan yang muncul diawal yaitu kurang baiknya analisa
perencanaan pengadaan obat sehingga sering terjadi kelebihan atau kekurangan
obat yang dibutuhkan. Dilihat dari sistem penyimpanan obat di gudang instalasi
farmasi tidak menggunakan gabungan antara metode FIFO dan metode LIFO. Metode
FIFO (First in First Out), yaitu obat-obatanyang baru masuk diletakkan
di depan obat yang terdahulu, sedangkan metode LIFO (Last infirst out)
dengan cara menempatkan obat-obatan yang mempunyai ED (expired date)
lebih lama diletakkan di belakang obat-obatan yang mempunyai ED lebih pendek.
Proses penyimpanannya memprioritaskan metode FIFO, baru kemudian dilakukan
metode LIFO. Permasalahan yang terjadi juga dapat dilihat dari kurangnya
sumber daya manusia di bidang terkait sehingga sering terjadi merangkapnya
tugas pada seseorang yang mengakibatkan terhambatnya kelancaran pengadaan obat.
Dari permasalahan tersebut ada
beberapa saran yang bisa dijadikan pertimbangan, yaitu :
1.
Melakukan
tahapan perencanaan kebutuhan obat, pada tahapan ini menentukan jenis dan
jumlah obat sesuai dengan pola penyakit serta kebutuhan pelayanan kesehatan
sehingga dengan adanya perencanaan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas
penggunaan dana obat.
2.
Pada
tahapan pengadaan obat sebaiknya dilaksanakan metode yang sesuai dengan prosedur
pengadaan obat.
3.
Pada
unit instalasi farmasi perlu adanya tenaga sumber daya manusia yang mencukupi
di setiap bagian dan sesuai dengan bidangnya masing-masing, agar tugas dan
tanggung jawab dapat dilaksanakan dengan baik sehingga kelancaran pelayanan di
rumah sakit dapat berjalan lancar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar